portalindonesiapintar.com – terungkap bahwa militer Amerika Serikat tengah mengembangkan dan memperbarui pangkalan militer di Israel, terutama untuk mengakomodasi KC‑46 Pegasus, pesawat tanker dan kargo terbaru buatan Boeing. Bahkan, fasilitas-fasilitas yang diperluas meliputi hanggar tambahan, gudang, serta fasilitas penyimpanan bahan bakar maupun amunisi .
Selanjutnya, proyek ini muncul dari kontrak senilai hampir US$ 1 miliar yang ditandatangani pada tahun 2022 antara Pentagon dan Boeing. Selain itu, melalui kesepakatan ini, AS telah menyepakati pengadaan empat unit KC‑46 yang dijadwalkan tiba di Israel paling lambat akhir 2026.
Tidak hanya itu, menurut sumber, tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Israel dalam operasi jarak jauh, termasuk serangan terhadap sasaran strategis seperti fasilitas nuklir Iran .
Lebih lanjut, dokumen Pentagon menjelaskan bahwa pembangunan mencakup kelima struktur beton dan baja baru, serta penyesuaian infrastruktur untuk pesawat tanker. Bahkan, terdapat juga indikasi perluasan gudang amunisi untuk mendukung stok yang lebih besar .
Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, AS terus mengirimkan amunisi bunker‑buster, rudal, dan peralatan lainnya melalui puluhan pesawat angkut militer ke pangkalan-pangkalan seperti Nevatim, sebagai bagian dari perjanjian pasokan senjata besar kepada Israel.
Terlebih lagi, perjanjian tambahan senilai US$ 7,41 miliar disetujui Kongres AS pada Februari 2025, mencakup sekitar 3.000 rudal AGM‑114 Hellfire, 2.166 bom JDAM, serta lebih dari 17.000 pemantik FMU‑152A/B.
Karena itu, pembangunan infrastruktur dan pengiriman amunisi ini tidak hanya memperkuat pertahanan Israel, tetapi juga mendukung kapabilitas ofensif dalam jangka panjang. Selain itu, langkah AS ini menunjukkan komitmen politik-militer yang kuat, meskipun memicu kritik dari negara-negara dan organisasi HAM internasional terkait eskalasi konflik di Timur Tengah.