portalindonesiapintar.com, 3 Oktober 2025 – Pergerakan kurs rupiah hari ini kembali menjadi sorotan utama pelaku pasar keuangan. Berdasarkan data perdagangan pagi ini, rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di tengah penguatan indeks dolar global serta ekspektasi kebijakan moneter Amerika yang masih ketat.
Pergerakan Rupiah Terhadap Dolar AS
Mengacu pada data pasar spot yang dirilis Indopremier, rupiah bergerak di level Rp16.636 per USD pada pukul 09.10 WIB, melemah sekitar 0,23% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya. Sementara itu, rupiah dibuka di posisi Rp16.625 per USD, turun 27 poin atau sekitar 0,16% dibanding hari sebelumnya.
Selain itu, kurs e-Rate Bank Central Asia (BCA) pada siang hari ini menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dengan posisi:
- Kurs Beli: Rp16.585,00
- Kurs Jual: Rp16.605,00
Data tersebut mengindikasikan bahwa walaupun rupiah mengalami pelemahan di pasar spot, pergerakan kurs di level perbankan masih terkendali.
Perbandingan dengan Mata Uang Lain
Tidak hanya terhadap dolar AS, rupiah juga mencatatkan variasi nilai terhadap beberapa mata uang utama dunia:
- Euro (EUR): sekitar Rp19.480 – Rp19.542
- Poundsterling (GBP): sekitar Rp22.370 – Rp22.443
- Yen Jepang (JPY): Rp112,85 – Rp113,21 per 100 JPY
- Dolar Australia (AUD): Rp10.968 – Rp11.007
Perbedaan nilai ini mencerminkan adanya pengaruh global, terutama dari arah Eropa dan Asia, yang masih dipengaruhi oleh ketidakpastian pertumbuhan ekonomi serta dinamika harga komoditas.
Faktor Penyebab Pelemahan Rupiah
Menurut analis pasar uang, pelemahan tipis kurs rupiah hari ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal. Pertama, penguatan indeks dolar AS akibat ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Kedua, kenaikan imbal hasil obligasi AS yang terus menekan arus modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, faktor domestik relatif masih memberikan penopang. Data inflasi Indonesia yang stabil serta harga komoditas ekspor seperti batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) yang cenderung naik memberikan dorongan agar pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
Dampak bagi Pelaku Ekonomi
Pelemahan tipis rupiah ini memberikan dampak beragam. Bagi pelaku impor, beban biaya menjadi lebih tinggi karena kurs dolar menguat. Sebaliknya, bagi eksportir, pelemahan ini justru memberikan keuntungan tambahan karena nilai ekspor dalam rupiah meningkat. Sementara itu, bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan pembayaran luar negeri, kondisi ini menuntut perencanaan finansial yang lebih matang.
Prospek Ke Depan
Melihat dinamika yang ada, para analis memperkirakan bahwa pergerakan kurs rupiah hari ini akan berada dalam kisaran Rp16.600 – Rp16.670 per USD. Prospek jangka pendek akan sangat dipengaruhi oleh rilis data tenaga kerja AS yang dijadwalkan akhir pekan ini. Jika data menunjukkan penguatan ekonomi, bukan tidak mungkin dolar AS semakin dominan, sehingga rupiah berpotensi melemah lebih lanjut.
Dengan demikian, kurs rupiah 3 Oktober 2025, menunjukkan pelemahan tipis namun tetap stabil dalam kisaran yang terkendali. Faktor global masih menjadi penekan utama, sementara fundamental domestik berfungsi sebagai penahan agar rupiah tidak melemah lebih dalam.
Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini 4 Oktober 2025
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi