portalindonesiapintar.com, 9 Oktober 2025 — Kondisi crypto market hari ini menunjukkan pergerakan yang cenderung stabil setelah sempat mengalami fluktuasi tajam sepanjang pekan lalu. Berdasarkan data terbaru dari Economic Times dan Barron’s, Bitcoin (BTC) berada di kisaran US$121.937, naik tipis sekitar 0,33% dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin Bertahan di Zona Konsolidasi
Meskipun sempat menembus US$124.000 pada sesi awal, harga Bitcoin kembali terkoreksi ringan ke sekitar US$121.500–122.000. Pergerakan ini menunjukkan bahwa pasar tengah memasuki fase konsolidasi, dengan investor memilih bersikap hati-hati menjelang rilis data ekonomi makro Amerika Serikat.
Menurut analis pasar dari CryptoQuant, tekanan jual cenderung mereda setelah lonjakan signifikan pada awal Oktober. Namun demikian, aksi ambil untung (profit taking) masih terlihat di kalangan trader jangka pendek yang ingin mengamankan posisi mereka setelah reli besar pada minggu sebelumnya.
Ethereum dan Altcoin Turut Mengalami Tekanan
Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga menunjukkan pelemahan moderat. ETH kini bergerak di kisaran US$4.610, turun sekitar 1,2% dari perdagangan sebelumnya. Altcoin besar lainnya seperti Solana (SOL), XRP, dan Cardano (ADA) ikut terkoreksi antara 1–3%, dipengaruhi oleh melemahnya sentimen di pasar global.
Meskipun demikian, beberapa token berbasis proyek AI dan DeFi masih mencatatkan kenaikan harian di atas 5%. Kenaikan ini menandakan bahwa investor mulai mencari peluang di sektor inovatif yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi.
Faktor Makroekonomi Menekan Pasar Kripto
Menurut laporan dari Barron’s, pelemahan crypto market hari ini sebagian disebabkan oleh penguatan dolar AS dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Kondisi ini muncul di tengah ketidakpastian politik akibat potensi government shutdown di Amerika Serikat serta kekhawatiran terhadap arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.
Selain itu, data dari Reuters mengungkapkan bahwa meski minggu lalu terjadi lonjakan arus dana masuk sebesar US$5,95 miliar ke ETF kripto global, kini aliran dana tersebut mulai melambat. Hal ini memperlihatkan bahwa investor institusional sedang menilai kembali risiko di pasar setelah reli tajam yang membawa Bitcoin ke level tertinggi tahunan.
Prospek Jangka Pendek: Rebound atau Koreksi Lanjutan?
Secara teknikal, Bitcoin menghadapi area support kuat di US$120.000. Jika level ini mampu dipertahankan, ada peluang harga kembali menguji resistance di US$123.000–125.000. Namun, bila tekanan jual meningkat, koreksi menuju US$117.000–118.000 masih mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Analis dari CoinDesk Markets menilai bahwa pasar saat ini sedang mencari katalis baru, baik dari sisi kebijakan ekonomi global maupun perkembangan regulasi kripto di Amerika dan Eropa. Kejelasan arah kebijakan ETF serta tingkat inflasi akan menjadi faktor penting dalam menentukan tren berikutnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, crypto market 9 Oktober 2025 masih menunjukkan stabilitas relatif setelah beberapa hari volatilitas tinggi. Investor global kini menanti sinyal baru dari data ekonomi dan pergerakan dolar AS untuk menentukan arah selanjutnya.
Meskipun pasar tengah berkonsolidasi, minat terhadap aset digital tetap kuat — khususnya dari institusi keuangan besar yang terus memperluas eksposur terhadap kripto melalui ETF dan produk derivatif.
Baca Juga: Crypto Market 10 Oktober 2025: Bitcoin Melemah Tipis
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi