portalindonesiapintar.com – Crypto market hari ini 26 September 2025 menunjukkan pelemahan signifikan di hampir seluruh aset utama. Tekanan besar datang dari faktor eksternal, seperti kekhawatiran penutupan pemerintahan Amerika Serikat (U.S. government shutdown) serta gelombang likuidasi bernilai miliaran dolar. Akibatnya, investor memilih untuk bersikap hati-hati dan sebagian besar beralih ke aset yang lebih aman.
Bitcoin Anjlok di Bawah US$ 110.000
Perdagangan pagi hingga siang hari ini mencatat bahwa Bitcoin (BTC) sempat jatuh hingga US$ 109.650, atau sekitar Rp 1,83 miliar per BTC. Koreksi ini merupakan salah satu penurunan harian terbesar dalam beberapa pekan terakhir.
Meski demikian, analis menilai bahwa jika Bitcoin mampu bertahan di area US$ 109.000–110.000, peluang rebound masih terbuka. Sebaliknya, bila level tersebut jebol, potensi penurunan lebih dalam hingga US$ 105.000 sangat mungkin terjadi.
Ethereum Turun Tajam, Sentuh Rp 66 Juta
Sementara itu, Ethereum (ETH) juga mengalami tekanan hebat. Harga ETH hari ini berada di sekitar US$ 3.998,11 atau setara Rp 66,4 juta per koin. Penurunan mencapai hampir 7% dalam 24 jam terakhir, dipicu oleh arus keluar besar-besaran dari investor institusional dan likuidasi posisi long dengan leverage tinggi.
Jika support di kisaran US$ 3.900–4.000 gagal dipertahankan, Ethereum berpotensi terkoreksi lebih dalam menuju area US$ 3.700–3.800.
Altcoin Tidak Luput dari Tekanan
Selain dua aset utama, altcoin juga menghadapi koreksi serupa. Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) tercatat turun antara 5% hingga 7%, sementara XRP sempat menunjukkan ketahanan dengan penurunan lebih ringan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pasar altcoin masih sangat bergantung pada sentimen makro dan pergerakan BTC serta ETH.
Faktor Utama Penyebab Tekanan
Ada beberapa faktor yang memperberat kondisi crypto market hari ini, antara lain:
- Ancaman Penutupan Pemerintahan AS
Kekhawatiran bahwa pemerintah AS akan mengalami shutdown membuat investor global menahan diri dari aset berisiko. Kondisi ini memperburuk aliran modal keluar dari kripto. - Likuidasi Besar-Besaran
Data menunjukkan terjadi likuidasi posisi leverage senilai US$ 1,65 miliar dalam kurun 24 jam terakhir. Hal ini menjadi pemicu utama turunnya harga secara tajam karena posisi long terpaksa ditutup. - Kebijakan Moneter Global
Meskipun The Fed sebelumnya telah memangkas suku bunga, pasar masih khawatir bank sentral akan menjaga sikap hati-hati (hawkish) akibat risiko inflasi. Ketidakpastian ini semakin menekan pasar kripto.
Prospek dan Arah ke Depan
Ke depan, para analis memperkirakan bahwa volatilitas masih akan tinggi. Jika sentimen global membaik, khususnya dengan adanya kejelasan politik di AS, peluang rebound terbuka lebar. Target pemulihan jangka pendek Bitcoin ada di kisaran US$ 112.000–115.000, sementara Ethereum bisa kembali menguji level US$ 4.200.
Namun, apabila tekanan jual berlanjut, investor disarankan memperhatikan level support kritis dan menghindari penggunaan leverage berlebihan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, crypto market 26 September 2025 berada dalam tren pelemahan. Bitcoin jatuh ke bawah US$ 110.000, Ethereum turun hingga Rp 66 juta, dan altcoin mayoritas ikut terkoreksi. Dengan risiko makroekonomi yang tinggi, investor perlu mengelola strategi dengan cermat sambil menunggu sentimen positif dari regulasi dan perkembangan global.
Baca Juga: Crypto Market 27 September 2025: Bitcoin Tersungkur
Untuk berita seputar Cryptocurrency, keuangan, saham dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi