portalindonesiapintar.com, 9 Oktober 2025 — Nilai tukar kurs rupiah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak stabil di tengah sikap hati-hati pelaku pasar menanti rilis data inflasi AS yang akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Berdasarkan data terakhir dari Bank Central Asia (BCA) dan Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di kisaran Rp16.530 – Rp16.590 per dolar AS, menunjukkan konsolidasi setelah penguatan tipis pada perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, berdasarkan kurs transaksi Bank Indonesia (BI) untuk tanggal 8 Oktober 2025, dolar AS tercatat di level Rp16.560 per USD, sedangkan data dari Trading Economics menunjukkan kisaran yang hampir sama di pasar spot, yaitu sekitar Rp16.590 per USD. Dengan kondisi ini, rupiah masih menunjukkan ketahanan di tengah gejolak global yang didorong oleh ketidakpastian suku bunga dan harga komoditas energi dunia.
Selain terhadap dolar AS, kurs rupiah hari ini juga menunjukkan pergerakan yang cenderung stabil terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Berdasarkan acuan dari pasar valas komersial, rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp17.450 per dolar Singapura (SGD), Rp19.550 per euro (EUR), dan Rp112,10 per 100 yen Jepang (JPY). Kondisi ini memperlihatkan bahwa fundamental ekonomi domestik masih cukup kuat untuk menopang stabilitas nilai tukar.
Dari sisi internal, stabilitas inflasi dan cadangan devisa nasional menjadi faktor utama yang menjaga kepercayaan investor terhadap rupiah. Data inflasi Indonesia untuk September 2025 yang tetap berada di angka 2,9% secara tahunan (yoy) menandakan bahwa tekanan harga masih terkendali, sementara cadangan devisa yang mencapai USD 150 miliar memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk melakukan intervensi apabila terjadi tekanan berlebih di pasar valuta asing.
Selain itu, peningkatan arus masuk investasi portofolio asing turut memberikan sentimen positif bagi rupiah. Beberapa analis memperkirakan bahwa bila The Fed menahan suku bunga pada level saat ini, potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS akan meningkat dalam jangka menengah. Namun, faktor eksternal seperti harga minyak dunia yang cenderung naik dan ketidakpastian geopolitik global tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai.
Menurut analis keuangan senior dari salah satu bank nasional, “Rupiah masih dalam posisi stabil meski dolar AS menunjukkan kekuatan di pasar global. Selama inflasi domestik terkendali dan cadangan devisa kuat, tekanan terhadap rupiah kemungkinan akan bersifat sementara.”
Secara keseluruhan, kurs rupiah 9 Oktober 2025 mencerminkan kondisi pasar yang cenderung tenang dan terkendali. Dukungan kebijakan moneter dari BI serta respons positif investor terhadap kondisi ekonomi nasional menjadi penopang utama stabilitas rupiah. Pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi AS dan arah kebijakan The Fed sebagai faktor penentu tren nilai tukar dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Kurs Rupiah 10 Oktober 2025: Rupiah Menguat Tipis di Akhir Pekan
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi