portalindonesiapintar.com, 10 Oktober 2025 — Pergerakan crypto market hari ini terpantau cenderung stabil namun melemah ringan setelah volatilitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Berdasarkan data dari Economic Times dan Barron’s, harga Bitcoin (BTC) berada di sekitar US$121.619, turun tipis sekitar 0,38% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Bitcoin Bertahan di Zona Konsolidasi
Meski sempat menembus level tertinggi intraday di US$123.681, Bitcoin kembali terkoreksi menuju area US$121.000. Pergerakan ini menandakan pasar sedang memasuki fase konsolidasi sehat setelah reli panjang yang terjadi sejak akhir September 2025.
Analis dari CryptoQuant menjelaskan bahwa tekanan jual yang terjadi kali ini lebih disebabkan oleh aksi profit taking setelah harga mencapai rekor baru di atas US$124.000 pekan lalu. Volume perdagangan harian juga mengalami penurunan sekitar 7%, menandakan aktivitas spekulatif mulai mereda.
Ethereum dan Altcoin Ikut Tertekan
Sementara itu, Ethereum (ETH) turut melemah sekitar 1,1%, berada di level US$4.580. Aset digital lainnya seperti XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) mengalami koreksi antara 1–3%, mengikuti tren pelemahan pasar kripto secara keseluruhan.
Meskipun sebagian besar altcoin berada di zona merah, beberapa token berbasis decentralized finance (DeFi) dan artificial intelligence (AI) masih menunjukkan penguatan terbatas. Hal ini menandakan bahwa investor masih mencari peluang di sektor proyek blockchain inovatif dengan fundamental kuat.
Penguatan Dolar AS dan Ketidakpastian Regulasi Menjadi Faktor Tekanan
Menurut laporan dari Barron’s, penguatan dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang menekan crypto market hari ini. Kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat investor global beralih ke aset safe haven tradisional, sehingga permintaan terhadap aset digital menurun.
Selain itu, situasi politik di Amerika Serikat juga menambah ketidakpastian pasar. Politico melaporkan bahwa pembahasan Rancangan Undang-Undang Regulasi Kripto di Senat AS kembali menemui kebuntuan akibat perbedaan pandangan antara partai. Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kejelasan hukum bagi aset digital masih akan tertunda lebih lama.
Prospek Jangka Pendek dan Level Kunci
Secara teknikal, Bitcoin menghadapi support kuat di level US$120.000. Jika harga mampu bertahan di atas zona tersebut, peluang rebound ke area US$123.000–125.000 tetap terbuka. Namun, apabila tekanan jual berlanjut, potensi koreksi menuju US$117.000–118.000 perlu diwaspadai oleh pelaku pasar.
Sementara itu, analis dari CoinDesk Markets memperkirakan bahwa arus dana ke ETF kripto global kemungkinan akan melambat dalam jangka pendek. Meskipun demikian, minat investor institusional terhadap aset digital masih tergolong tinggi, terutama setelah data kuartal ketiga menunjukkan lonjakan inflow lebih dari US$6 miliar.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, crypto market 10 Oktober 2025 menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dengan kecenderungan koreksi ringan. Sentimen investor global masih dipengaruhi oleh penguatan dolar AS, ketidakpastian politik di AS, serta aksi ambil untung pasca reli besar.
Walau tekanan jangka pendek masih terasa, prospek jangka menengah pasar kripto tetap positif. Fundamental blockchain yang kuat dan dukungan institusional yang meningkat terus menjadi pendorong utama optimisme terhadap masa depan aset digital.
Baca Juga: Crypto Market 21 Oktober 2025: Bitcoin Rebound ke Atas Rp1,8 Miliar
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi
