Oleh: Tim portal indonesia pintar media
portalindonesiapintar.com – Pasar kripto hari ini, Kamis, 23 Oktober 2025, menunjukkan pemulihan harga yang hati-hati setelah sempat berada di bawah tekanan ekstrem akibat volatilitas tinggi di awal bulan—periode yang dijuluki “RockTober.” Bitcoin (BTC) berhasil bertahan di atas level krusial $108.000, namun demikian, sentimen pasar tetap berhati-hati menyusul manuver whale kripto yang secara agresif meningkatkan posisi short (jual).
Oleh karena itu, fokus utama investor pada crypto market 23 oktober 2025 adalah apakah level support teknikal akan mampu menahan momentum jual yang dipicu oleh sentimen eksternal dan pergerakan investor besar.
Bitcoin (BTC) Rebound: Menguji Batas Kritis
Bitcoin, sebagai lokomotif pasar, mencatat kenaikan kecil dalam $24$ jam terakhir, mencoba bangkit dari kerugian signifikan yang dialami pasca flash crash beberapa waktu lalu.
| Kripto Utama | Harga (USD) Terkini | Perubahan 24 Jam (%) | Kapitalisasi Pasar (Triliun USD) |
| Bitcoin (BTC) | $108.400 | +0,43%+0,95% | $2,16 |
| Ethereum (ETH) | $3.825 | -0,58%-1,18\% | $462 |
Meskipun terjadi pemulihan, tekanan jual masih terasa. Indikasi teknikal kunci menunjukkan bahwa BTC berada di atas $200-day EMA (sekitar $108.042), yang merupakan garis pertahanan penting bagi kelanjutan uptrend. Jika level ini jebol, analis memperingatkan adanya potensi koreksi lebih dalam menuju $100.000.
Sentimen Kontradiktif: Antara Bottoming dan Whale Bearish
Kondisi crypto market 23 oktober 2025 diwarnai oleh dua sentimen yang bertolak belakang:
1. Sinyal “Cyclical Bottom”
Analis dari CryptoQuant menunjukkan bahwa rasio MVRV (Market Value to Realized Value) Bitcoin baru-baru ini telah jatuh di bawah Simple Moving Average (SMA) $365$ hari. Secara historis, setiap kali rasio ini berada di bawah SMA tersebut, kondisi ini seringkali menjadi sinyal oversold dan mengindikasikan bahwa pasar kripto sedang membentuk ‘Cyclical Bottom’ (dasar siklus) yang bagus untuk akumulasi.
2. Manuver Whale (Investor Besar) yang Memicu Kekhawatiran
Di sisi lain, investor besar tampaknya mengambil posisi pesimis. Seorang whale kripto terkemuka, dijuluki ‘Trump Insider’, dilaporkan telah meningkatkan posisi short Bitcoin-nya menjadi sekitar $227 juta. Sebagai konsekuensi logis, aksi whale ini—yang menargetkan harga lebih rendah dari $111.000—telah memicu perdebatan di kalangan trader tentang apakah rebound saat ini hanyalah kenaikan palsu sebelum koreksi yang lebih besar.
Kinerja Altcoin: ETH Tertinggal dan Tekanan Jual Meluas
Tidak seperti IHSG di pasar saham, rebound Bitcoin tidak diikuti oleh mayoritas altcoin.
- Ethereum (ETH): Harga ETH terkoreksi lebih dalam dan gagal menahan level support utamanya, menunjukkan momentum yang lebih lemah dibandingkan BTC.
- XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA): Kripto utama lainnya mencatat penurunan antara -1\% hingga -2,5\%, mencerminkan bahwa modal yang masuk cenderung defensif dan hanya fokus pada blue chip seperti Bitcoin.
Peran Institusi: Inflow & Outflow ETF
Aliran dana dari produk investasi institusional terus menjadi faktor penentu. Meskipun minat institusi pada produk yang teregulasi (seperti Spot-Quoted Futures BTC) terus meningkat, pasar menyaksikan outflow (penarikan dana) yang signifikan dari beberapa ETF Bitcoin di AS minggu ini, yang turut menyumbang tekanan jual yang dirasakan pasar saat ini.
Pada akhirnya, pasar kripto hari ini berada di persimpangan jalan. Investor disarankan untuk mengutamakan manajemen risiko tinggi. Jika BTC mampu mempertahankan level $108.000 dan mengatasi posisi short besar, pasar berpotensi melanjutkan rally. Namun, apabila level support ditembus, aksi jual panik bisa mengirim BTC kembali menguji area $100.000.
(Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif berdasarkan data dan analisis pasar kripto per 23 Oktober 2025 dan bukan merupakan nasihat keuangan atau ajakan untuk membeli/menjual aset kripto. Investasi kripto memiliki risiko tinggi.)
Baca Juga: Crypto Market 24 Oktober 2025: Pasar Menanti CPI AS
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi
