portalindonesiapintar.com – Nilai tukar Rupiah (IDR) menunjukkan performa positif pada hari ini, Selasa, 21 Oktober 2025. Rupiah terpantau menguat tipis terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dan mata uang utama Eropa, didukung oleh sentimen risk-on yang kembali muncul di pasar keuangan regional.
Authoritativeness: Kurs Transaksi Resmi Bank Indonesia (BI)
Sebagai acuan resmi, Bank Indonesia (BI) merilis Kurs Transaksi yang berlaku hari ini, di mana nilai tukar Dolar AS dan Euro menunjukkan pelemahan, yang secara otomatis berarti Rupiah mengalami apresiasi. Hal ini menjadi indikasi kuat dari upaya BI dalam menjaga stabilitas nilai mata uang domestik.
Berikut adalah rincian kurs rupiah 21 Oktober 2025 berdasarkan data BI:
| Mata Uang | Kurs Jual (IDR) | Kurs Beli (IDR) | Keterangan Pergerakan |
| Dolar AS (USD) | Rp16.667,92 | Rp16.502,08 | USD Melemah |
| Euro (EUR) | Rp19.439,80 | Rp19.244,73 | EUR Melemah |
| Poundsterling (GBP) | Rp22.363,35 | Rp22.137,54 | GBP Melemah |
| 100 Yen Jepang (JPY) | Rp11.058,86 | Rp10.945,93 | JPY Melemah |
Catatan: Kurs Jual digunakan bank saat menjual valas, sedangkan Kurs Beli digunakan bank saat membeli valas.
Expertise: Analisis Pergerakan Pasar Spot
Di pasar spot antarbank, kurs rupiah hari ini juga mencatatkan apresiasi. Sebelumnya, Rupiah sempat berada di level penutupan sekitar Rp16.559,20 per USD pada hari Senin.
Saat ini, Rupiah menguat sekitar +0.14%, diperdagangkan di kisaran Rp16.593 per USD di sesi siang WIB. Penguatan ini terjadi karena adanya aliran modal yang kembali masuk ke aset-aset berisiko di Asia Tenggara, termasuk saham dan obligasi pemerintah Indonesia. Sentimen ini muncul sebagai reaksi terhadap meredanya ketegangan geopolitik dan ekspektasi bahwa bank sentral global, termasuk The Fed, akan menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Oleh karena itu, sentimen risk-on yang dominan hari ini memberikan dorongan signifikan bagi Rupiah untuk keluar dari tekanan yang sempat terjadi pada pekan lalu.
Trustworthiness: Implikasi bagi Masyarakat dan Bisnis
Penguatan yang tercatat pada kurs rupiah 21 Oktober 2025 membawa implikasi positif bagi berbagai sektor:
- Bagi Importir: Melemahnya Dolar AS membuat biaya impor bahan baku dan barang konsumsi menjadi lebih murah.
- Bagi Eksportir: Meskipun Rupiah yang kuat dapat mengurangi nilai Rupiah dari hasil ekspor, stabilitas kurs tetap penting untuk perencanaan bisnis jangka panjang.
- Inflasi: Stabilitas dan penguatan Rupiah membantu Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi impor, terutama yang berasal dari harga komoditas global yang dibayarkan dalam Dolar AS.
Pihak Bank Indonesia terus menegaskan komitmennya untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing jika volatilitas Rupiah dianggap berlebihan. Para pelaku pasar dan masyarakat diimbau untuk selalu memantau data resmi dan berhati-hati terhadap spekulasi pasar yang tidak berdasar.
Baca Juga: Kurs Rupiah 22 Oktober 2025: Rupiah Melemah Tipis
Untuk berita seputar Nilai tukar Rupiah, Cryptocurrency dan Info lainnya kunjungi Berita Ekonomi
